Home » Anything » Pengalaman Mengurus Perpanjangan SIM di SIM Outlet BTC Khusus KTP Kota Bandung (Mei 2019)

Pengalaman Mengurus Perpanjangan SIM di SIM Outlet BTC Khusus KTP Kota Bandung (Mei 2019)

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman saya ketika mengurus perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di SIM Outlet Bandung Trade Center (BTC). Untuk informasi tambahan, SIM outlet BTC ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan C serta dikhususkan untuk warga pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Bandung.

Dokumen yang dibutuhkan sebagai persyaratan perpanjangan SIM adalah SIM asli yang masih berlaku, fotokopi KTP, dan Surat Keterangan Sehat dari dokter. Apabila saat datang SIM anda sudah habis masa berlakunya, walaupun hanya sehari, maka anda akan diminta untuk membuat SIM baru dan menjalani serangkaian prosesnya termasuk tes uji teori dan praktik.

Lalu bagaimana dengan surat keterangan sehat dari dokter? Apakah harus datang ke rumah sakit atau klinik terlebih dahulu? Nah, untungnya di dekat SIM outlet BTC, yang berada di lantai basement, tersedia outlet cek kesehatan dengan dokter yang sepertinya disediakan khusus bagi para pemohon perpanjangan SIM untuk memenuhi persyaratan surat keterangan sehat ini. Outlet ini buka dari jam 9.30-14.30 dengan waktu istirahat pukul 11.30-13.00.

Pada hari Senin 27 Mei 2019 saya tiba di BTC sekitar pukul 11.15. Ternyata di SIM outlet sudah banyak orang menunggu panggilan, baik pendaftaran, foto, maupun pengambilan SIM jadi. Saya pun bergegas menuju outlet cek kesehatan. Saat saya tiba di sana, ternyata sedang tidak ada antrian, sehingga saya langsung dilayani oleh petugas yang berjaga. Saya diminta untuk menyerahkan SIM asli yang masih berlaku dan fotokopi KTP. Selanjutnya dokumen tersebut akan digabung dengan surat keterangan sehat untuk diserahkan ke SIM outlet. Cek kesehatan meliputi tes buta warna (sebut angka), tes penglihatan (sebut huruf), tensi, dan tes pendengaran. Anda cukup mengikuti arahan dokter untuk tiap proses tersebut. Biaya cek kesehatan ini lengkap dengan surat kesehatan adalah sebesar Rp 40.000. Setelah cek kesehatan selesai, barulah ketiga dokumen persyaratan di atas saya bawa menuju SIM outlet. Kebetulan saat waktu siang hari itu sangat banyak pemohon perpanjangan SIM yang datang, maka disediakan tempat menaruh ketiga persyaratan tersebut di dekat pintu masuk. Saya pun akhirnya meletakkan ketiga dokumen persyaratan yang telah menyatu ke dalam tempat tersebut dan selanjutnya saya duduk menunggu panggilan.

Berhubung tidak ada data nomor antrian, maka saya sangat merekomendasikan anda tidak pergi menjauh dari lokasi SIM outlet karena anda tidak akan tahu kapan nama anda akan dipanggil. Nama anda akan dipanggil sebanyak 3x, masing-masing untuk mengisi form pendaftaran, pengambilan foto, dan pengambilan SIM yang telah selesai dicetak.

Saat itu saya mungkin menunggu sekitar 45 menit hingga 1 jam untuk dipanggil mengisi form pendaftaran. Maka untuk mengisi waktu tunggu tersebut saya sarankan anda membawa buku bacaan atau mengisi terlebih dahulu baterai gadget anda dalam keadaan penuh supaya anda tidak ‘mati gaya’. Kecuali anda tipe orang yang senang mengobrol dengan orang baru yang sama-sama menunggu panggilan.

Saat nama saya dipanggil untuk mengisi form pendaftaran, saya langsung menuju meja petugas untuk mengambil form tersebut. Saat mengambil form tersebut anda juga diminta untuk membayar biaya perpanjangan SIM dan asuransi secara tunai. Total biaya yang dibutuhkan (data Mei 2019) adalah sebesar Rp 130.000 (80.000 + 50.000) untuk perpanjangan SIM A dan Rp 115.000 (75.000 + 40.000) untuk SIM C.

Setelah selesai melakukan pembayaran, barulah anda berkesempatan untuk mengisi form pendaftaran. Tersedia meja kecil dan pulpen di SIM outlet yang dapat digunakan oleh para pemohon untuk mengisi form. Berhubung jumlah pulpen yang terbatas, saya menyarankan anda untuk membawa pulpen pribadi sehingga tidak perlu berebut dengan pemohon lain saat kondisi penuh. Form yang telah selesai diisi cukup diletakkan di tempat yang telah disediakan dan selanjutnya anda akan menunggu kembali dipanggil untuk pengambilan foto. Waktu tunggu kali ini jelas lebih cepat dari sebelumnya.

Saat pengambilan foto, anda juga akan diminta untuk memberikan sample tanda tangan yang akan ditampilkan di SIM anda. Salah satu hal penting yang menurut saya tidak boleh anda abaikan adalah ketika petugas bertanya untuk memastikan identitas anda yang akan ditulis di SIM. Pastikan tidak ada kesalahan penulisan nama lengkap, alamat, pekerjaan, tanggal lahir, dsb. Sebagai contoh saat saya tadi difoto pekerjaan saya masih tertulis Pelajar/Mahasiswa, sehingga saya mengajukan revisi akan data tersebut.

Tahap terakhir adalah menunggu panggilan untuk mengambil SIM tercetak dan selanjutnya selesai sudah tahapan perpanjangan SIM untuk periode 5 tahun ke depan yang saya lakukan di SIM outlet BTC Bandung.

Secara keseluruhan mungkin waktu yang telah saya luangkan sejak tiba hingga selesai adalah sekitar 2 jam. Saya tidak tahu apakah tadi sempat terpotong waktu istirahat atau tidak karena tulisan ini dibuat pada saat bulan Ramadhan. Menurut info yang ada, SIM outlet BTC ini buka setiap hari dari jam 9.30 hingga pukul 15.30 dengan waktu istirahat pukul 13.00-14.00 dan pendaftaran paling lambat pukul 14.30. Umumnya banyak pemohon yang datang sejak pagi hari sehingga tempat duduk tunggu yang tersedia hampir penuh. Tetapi saya tadi melihat suasana sudah sangat sepi pemohon ketika saya selesai, dan masih ada pemohon yang baru datang dan tetap dilayani. Outlet cek kesehatan pun terlihat lebih ramai karena juga banyak pemohon yang baru datang. Harusnya waktu tunggu mereka lebih singkat daripada yang saya alami.

Demikian pengalaman ini saya ceritakan, semoga bermanfaat bagi anda warga ber-KTP Kota Bandung yang hendak memperpanjang SIM A atau C di SIM outlet BTC. Selain SIM outlet, di lantai yang sama, yaitu lantai Basement BTC, juga tersedia layanan outlet Samsat untuk perpanjangan STNK tahunan dan outlet Disdukcapil untuk administrasi kependudukan.


Leave a comment